Sejarah Islam Asia Tenggara

 

KATA PENGANTAR

Syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang berhak menerima segala puji yang telah memberikan hidayah dan inayah kepada hambaNYA untuk menyelesaikan penulisan buku ini. Bahwa buku ini yang berjudul ‘’SEJARAH ISLAM ASIA TENGGARA’’ merupakan buku sejarah yang membicarakan tentang kedatangan islam dan perkembangan serta pengaruh nya di kawasan di asia tenggara .

Mudah mudahan dengan penulisan buku ini dapat menjelaskan keraguan fakya sejarah disamping itu untuk menambah sumber bacaan baik dikalangan mahasiswa maupun masyarakat.

Namun demikian , yang lebih penting adalah diharapkan dengan di terbitkan nya buku ini dapat membantu mahasiswa melengkapi sumber  bacaan yang selama ini sulit mendapatkan buku tentang pembahasan Islan Asia Tenggara.

Pekanbaru, 15 Mei 2014

Penulis

Muhammad obby yusuf

v

Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………………….. v

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………… vi

BAB I Kebangkitan Islam di Asia Tenggara

1.1 Pendahuluan………………………………………………………………………………….. 1            

1.2 Tadisi Intlektual Islam di Asia Tenggara………………………………………………………………. 2

1.3 Eksintesi Pendidikan Islam di Asia Tenggara……………………………………………….......... 3

BABII Kebangkitan Pendidikan Islam di Asia Tenggara

2.1 Pendidikan Islam di Indonesia……………………………………………………………………………….5

2.2 Proses penyebaran Islam Indonesia………………………………………………………………………5

2.3 Perkembangan dan Pendidikan Islam di Malaysia…………………………………………………7

       A. Perkembangan Islam di Malaysia……………………………………………………………………..7

       B. Pendidikan Islam di Malaysia…………………………………………………………………………….8

2.4 Pendidikan Islam di Thailand………………………………………………………………………………..10

2.5 Pendidikan Islam di Filipina ………………………………………………………………………………….11

BABIII Perkembangan Islam di Asia Tenggara

3.1 Perkembangan Islam di Malaysia………………………………………………………………………….12

3.2 Perkembangan Islam di Singapura…………………………………………………………………………12

3.3 Problema Minoritas Muslim di Thailand dan Filipina …………………………………………….14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….15

Vi

BAB I

KEBANGKITAN ISLAM DI ASIA TENGGARA

1.1         Pendahuluan

    Bagi banyak sarjana Barat Asia Tenggara tentu saja bukan wilayah yang langsung terbayang ketika membicarakan Islam, kajaian tengtang islam bagi mereka umumnya masih mengindentikkan Islam dengan Timur Tengah.

   Indonesia adalah Negara dengan penduduk muslim terbesar di Dunia< dengan pertimbangan ini, mempelajari dan memahami Islam di Indonesia  adalah penting  bagi relasi Islam –Barat dan masa depan kemanusiaan global.

   Kebnagkitan Islam pada abad ke 19 hingga 21 adalah sebuah fenomena global seirinh dengan adanya interaksi dengan peradaban peradaban dibandingkan Barat. Interaksi tersebut berlanjut semata mata terinspirasi oleh kemajuan peradaban Barat  kehendak baik itu tercermin dari kemauan mendiologkan doktrin agama dengan modernitas barat melainkan membaca ulang doktrinagama dengan pisau  memaksakan doktrin  agamanya untuk modrenitas melainkan membaca ulang doktri agama dengan pisau analisa modernitas.

    Dengan begitu penerimaan terhadap demokrasi politik umpamanya bukanlah pemerkosaan semiotic terhadap kitab suci yang mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok yang bersifat pragmitis .

    Modernitas diterima sebagai milik sendiri lantaran selaras dengan nilai nilai modern, dapat disimpulkan bahwa kebangkitan Islam terkait dengan proses take and give dengan peradaban Barat.

1.2         Tradisi Intlektual  Islam Asia Tenggara

Masuknya Islam menjadi salah satu kajian yang paling menarik dalam hubungannya dengan Asia Tenggara , selaian karena persoalan proses dan cara yang unik juga karena munculnya bukti-bukti yang berbeda mengenai waktu datangnya Islam .

  Masuknya Islam bukan saja membawa suasana baru diwilayah ini melainkan juga telah mengubah berbagai aspek kehidupan pernah ada,sebagai agama Islam membawa pemahaman yang baru sama sekali dari kepercayaan yang pernah ada  konsep konsep baru yang turut membawa masyarakat kedalam peradaban baru.

  Dalam bidang Intlektual, Islam membawa masyaraknya kedalam nuansa berkeilmuan dengan banyaknya lembaga-lembaga pengkajian baik formal maupun non formal, pondok pesantren bahkan menjadi salah satu kiblat pengetahuan dalam intlektual terutama Islam .

  Selaian itu Islam juga mengrim duta-duta yang berprestasi untuk belajar keluar kawasan  Asia Tenggara dan menjadi agen-agen perdamain dan pengetahuan dunia.

  Asia Tenggara, sebagai miniatur dunia, memiliki segala potensi yang ada untuk melangkah maju , tinggal bagaimana penduduknya memanfaatkan potensi yang ada pada alam dan pada dirinya sendiri. 

  Tidak mustahil Asia Tenggara menjadi kiblat dunia mayoritas penduduknya yang muslim seharusnya menjadi nilai lebih di kawasan ini untuk tetap berkembang , menunjukkan bahwa agama Islam sebagai agama yang universal

Yang dikenal sebagai kawasan kelas dua.

1.3         Eksitensi Pendidikan Islam Asia Tenggara

  Pendidikan Islam di asia tenggara mencerminkan keberagaman Islam di bagian dunia dan tentu saja memainkan peranan penting dalam membentuk pusat dan daerah transmisi dari tradisi keagamaan .

  Di Asia Tenggara cenderung Islam modernis di Indonesia modernisme adalah bagian dati gerakan yang dimulai pada akhir abad ke 21, ia dipengaruhi oleh gagasan dari pemikir seperti jamaludin al Afgani dan Muhammad abduh dan bertujuan untuk membersihkan islam indonesia tentang apa yang di anggab

Praktek murtad.

      

  Pendiri Muhammadiyah yang didirikan pada 1912 sebagai lembaga ekspresi dari gerakan modrenis Indonesia yang ingin membuang takhayul yang berhubungandegan beberapa praktek tradisionalis Islam di Indonesia dan pelayanan social lainnya dengan  Islam sebagai dasar idiologi dan moral.

 

BAB II

KEBANGKITAN PENDIDIKAN ISLAM DI ASIA TENGGARA

   Pada dasarnya kebangkitan Islam di Asia Tenggara pada abad ke 19 hingga abad ke 21 adalah sebuah fenomena global, bukan merupakan suatu reaksi terhadap modernitas barat.

   melainkan sebagai bagian yang tidak terpisah dari proses pembaharuan yang  selalu muncul dan menunjukkan keberlangsungan tradisi Islam dalam sejarah.

          Masuknya Islam di Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan sufi, kedatangan Islam di Negara-negara yang ada di Asia Tenggara hamper diawali dengan interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang arab, cina, india Gujarat , iran ,yaman dan arab selatan.

          Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan oleh para pedagang muslim yang singgah dan menyebar di wilayah sekitar pesisir, salah satu optimisme tentang kebangkitan islam di asia tenggara pada umunya didasarkan pada ‘’watak’’ atau karakteristik islam di kawasan ini yang berbeda dengan kawasan lain.

         Pergerakan islam ini sangat erat hubungannya dengan system social masyarakat terutama dalam pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan dalam konteks kulturalisasi.

        Melalui pendidikan Islamisasi berkembang dengan pesat baik melalui kiai kiai dan ulama ulama maupun guru guru, hal ini membuktikan dengan munculnya berbagai bentuk kumpulan kumpulan warga muslim baik berupa lembaga perkumpulan maupun pesantren pasentren.

2.1 Pendidikan Islam di Indonesia

 

      Masuknya Islam ke Indonesia yang menurut kebanyakan orang diperkirakan pada abad ke 13M, telah menandai perubahan besar dalam khazanah di bumi Nusantara.

      Sejarah masuknya Islam ke Indonesia terbagi atas lima babak penting yang perlu di perhatika secara historical yakni

a.     Periode Pertama Abad 7 Masehi

b.     Periode Kedua Abad 13 Mesehi

c.      Periode ketiga Masa colonial Belanda

d.     Periode keempat Abad 20 M

e.     Periode kelima Abad 20 dan 21 Masehi

2.2 Proses penyebaran Islam di Indonesia

    Proses penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan banyak cara. yaitu melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, politik, kesenian, tasawuf, yang kesemuanya mendukung meluasnya ajaran agama Islam.

     Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan ataupun penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai.

     agama Islam dapat tersebar dengan cepat di seluruh Indonesia pada masa permulaan, yaitu :

1. Agama Islam  tidak sempit dan tidak berat melakukan aturan-aturannya, bahkan mudah diturut oleh segala golongan ummat manusia, bahkan untuk masuk Islam cukup dengan mengucapkan dua kalimah syahadat saja.

2. Sedikit tugas dan kewajiban Islam.

3.Penyiaran Islam itu dilakukan dengan cara berangsur-angsur

4.  Penyiaran Islam dilakukan dengan cara kebijaksanaan dan cara yang sebaik-baiknya.

      5  Penyiaran Islam itu dilakukan dengan perkataan yang mudah dipahami umum, dapat dimengerti oleh golongan bawah dan golongan atas, yang sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang maksudnya : Berbicaralah kamu dengan manusia menurut kadar akal mereka

Sedangkan perkembangan Agama Islam di Indonesia sampai berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di bagi menjadi tiga fase, antara lain :

Singgahnya pedagang-pedagang Islam di pelabuhan-pelabuhan Nusantara.

Sumbernya adalah berita luar negeri, terutama Cina;

Adanya komunitas-komunitas Islam di beberapa daerah kepulauan Indonesia. Sumbernya di samping berita-berita asing juga makam-makam Islam;

Berdirinya kerajaan-kerajaan Islam

2.3  Perkembangan dan pendidikan islam di Malaysia

  A. PERKEMBANGAN ISLAM DI MALAYSIA. 

    Islam merupakan agama resmi negara federasi Malaysia. Hampir 50% dari 13 juta penduduknya adalah Muslim dan sebagian besar diantaranya adalah orang melayu yang tinggal di Semenanjung Malaysia. Adapun sisanya terdiri dari kelompok-kelompok etnik yang minoritas yakni diantaranya Cina yang terdiri sekitar 38% dari penduduk Malaysia dan yang lainnya India dan Arab.Perkembangan Islam di Malaysia telah membawa peradaban-peradaban baru yang diakui Dunia Islam.

     Sampai saat ini Muslim Malaysia dikenal sebagai Muslim yang taat ibadahnya, kuat memegang acto Islam dan juga kehidupan beragamanya yang damai serta mencerminkan keIslaman agamanya baik di perkampungan maupun dalam pemerintahan. Peranan seorang ulama di sana sangat penting baik dalam segi dakwah dan dalam pengelolaan sekolah-sekolah.

Faktor – actor yang mendorong penyebaran Islam di Malaysia :

- Faktor perlombaan penyebaran agama.

- Faktor perkawinan.

- Faktor perdagangan.

- Faktor penguasaan Syahbandar.

- Faktor politik dan penaklukan.

-Faktor kepribadian golongan dakwah dan ahli-ahli sufi.

-Faktor penulis dan kesusasteraan.

- Faktor kedudukan Islam.

B. Pendidikan Islam di Malaysia

  Pada awalnya, pengajaran Agama Islam adalah sekadar satu pemberian maklumat dan tidak ada aspek pengamalan dan penghayatan yang mendalam. Pelajar-pelajar mengambil pelajaran agama hanya untuk mengetahui dan  Ekoran daripada lulus dalam peperiksaan awam seperti (SRP) dan (SPM). itu, Pada tahun 1974, satu Jawatankuasa Mengkaji Mata Pelajaran Agama Islam Di Sekolah telah ditubuhkan bagi mengkaji dan menilai semula kurikulum Pengetahuan Agama Islam termasuk pelaksanaannya yang merangkumi kaedah pengajaran, penyeliaan dan  Kajian—tenaga pengajar. yang dilakukan dilaporkan dalam Laporan Kabinet 1979. Diantara rumusan yang dibuat berdasarkan kajian tersebut adalah seperti berikut ;

(a). Aspek amalan dan penghayatan islam tidak diberi penekanan di dalam pengajaran dan pembelajaran agama islam.

(b). Pengajaran guru lebih banyak tertumpu kepada penyampaian pengetahuan agama dan sangat kurang dalam aspek amali.

(c). Mutu pengajaran berada di tahap yang rendah dan tidak menggunakan alat bantu mengajar yang diperlukan.

(d). Pembelajaran Agama Islam dan penghayatan belum sampai ke tahap yang di harapkan.

 (e). Guru tidak mendapat penyeliaan dan bimbingan yang sewajarnya.

(f). Guru tidak mendapat latihan perguruan atau  Kesan daripada kelemahan-kelemahan tersebut,ikhtisas yang cukup.

 Beberapa langkah telah diambil untuk mengatasi masalah tersebut dan diantaranya ialah pemberian latihan perguruan kepada guru-guru tidak terlatih, melantik pegawai-pegawai yang mencukupi di Unit Pendidikan Islam, Jabatan Pendidikan Negeri dan Pejabat Pendidikan Daerah, mewujudkan nazir Mata Pelajaran Agama dan akhirnya menggubal serta melaksanakan Kurikulum Baru Sekolah Rendah (KBSR) Pendidikan Islam pada tahun 1982 dan Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah (KBSM) pada tahun 1988.

 

Sekolah Agama Rakyat. Contoh sekolah agama rakyat (SAR) Kelana Jaya adalah sekolah yang berdaftar dengan Jabatan Agama Islam, Selangor ( JAIS ) telah memulakan operasinya pada awal tahun  Sekolah ini menawarkan matapelajaran agama yang. menggunakan sukatan pelajaran JAIS dan juga Jabatan Kemajuan Islam Malaysia ( JAKIM ). Pengambilan pelajar bermula dari Darjah 1 hingga ke Darjah 6. Pelajar-pelajar Darjah 5 akan menduduki peperiksaan Ujian Penilaian Kelas Kafa ( UPKK ) yang dikelolakan oleh JAKIM dan pelajar Darjah 6 akan menduduki Peperiksaan Sijil Rendah Agama ( PSRA ) yang dikelolakan  Kedua-dua peperiksaan ini akan menjadi pra-syarat oleh JAIS. pengambilan pelajar ke Sekolah Menengah Agama di bawah JAIS

MATA PELAJARANTahap 1-Merangkumi pelajar-pelajar Darjah 1 hingga Darjah 3 yang manamatapelajarannya ialah subjek-subjek Feqah, Akhlak, Tauhid, Hafazan, Tilawah AlQuran, Asas Jawi dan Bahasa Arab.Tahap 2-Merangkumi pelajar-pelajar Darjah 4 hingga Darjah 6 mempunyai tambahan 4lagi subjek yaitu Tajwid, Khat, Sirah dan Imlak. SYARAT KEMASUKAN Darjah 1 ( 7 tahun ) hingga Darjah 6 WAKTU PERSEKOLAHAN Sesi pagi : 7.30 pagi - 10.30 pagi Sesi petang : 2.45 ptg - 5.45 ptg

   Sekolah Menengah  Sejarah penubuhan Sekolah Menengah Kebangsaan  Agama (SMKA). Agama (SMKA) bermula dengan pengambilalihan 11 buah SM Agama Negeri (SMAN) dan SM Agama Rakyat (SMAR) oleh Kementerian Pelajaran tahun 1977. Kini usia 11 buah sekolah tersebut telah genap 28 tahun (data  Idea awal penubuhan SMKA diilhamkan oleh Pengarah.

   pada tahun 2005). Bahagian Agama Kementerian Pelajaran ketika itu, Allahyarham Hj Nik Mohammed Mohyideen bin Hj Wan Musa. Menurut Allahyarham, langkah itu selaras dengan usaha untuk mengubah citra sekolah-sekolah luwes dengan Dasar Pelajaran Kebangsaan. Hal ini memang menjadi hasrat Kementerian Pelajaran dan hasrat masyarakat Islam yang sedar faedahnya.Sebelum ini beberapa langkah telah diambil dengan memberi bantuan kepada sekolah-sekolah agama rakyat dan mencadangkan sekolah-sekolah tersebut memperaktikkan.           

 Penubuhan SMKA seiring dengan usaha sistem baru. pemodenan sistem pendidikan negara. Proses penambahbaikan sistem pendidikan Islam di sekolah-sekolah agama sesuai dengan perkembangan semasa. Justeru itu, ilham Allahyarham Hj Nik Mohammed bin Hj Wan Musa ini  telah direalisasikan oleh Tan Sri Dato Paduka Dr Abdul Hamid bin Othman dan Dato Zainal Abidin bin Hj Abdul Kadir .

2.4 Pendidikan  Islam di Thailand

    Thailand  yang di kenal dengan nama sam secara geografis berada di sekitar wilayah Asia yang bekependudukan lebih kurang sekitar 60 juta jiwa, yang sebagian besar etnis  mayoritas Budha dan minoritas agama Islam.

    Umumnya muslim di Thailand bermazhab Sunni syafi’I dan agama lainya.

Masuknya islam ke Thailand diperkirakan pada abad ke10 melalui para pedagang arab dan juga yang mengatakan islam masuk ke Thailand melalui kerajaan Samudra fasifik di Aceh.

    Kaum muslimin di Thailand yang terkenal dengan nama Pattani memiliki perasaan kuat tentang jati dirinya  karena di daerah pattani pernah menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara .

    Meskipun sikap orang-orang pattani mulai melunak terhadap pemerintah merka tidak sepenuhnya percaya dengan program-program pembangunan yang di lakukan pemerintah Thailand

   Pada tahun 1910 raja Wachiravut yang menggantika kedudukan ayahnya di Bangkok merupakan orang nasionalisme yang menimba ilmu pendidikan di Inggris mengubah  negaranya dari sebutan Thai adalah tuhan , raja dan Negara

   Sekitar tahun 1923 pemerintahan Bangkok  meninjau kembali kebijakan mengenai pendidikan wajib penetrasianbirokrasi dan campur tangan dalam urusan ekonomi social di Provinsi Melayu.

    Pada tahun1968 pemerintah memutuskan bahwa semua pondok yang telah mendaftar harus menghapus pelajaran bahasa Melayu dan menggunakan sebagi bahasa pengantar di pondok-pondok pesantren, kemudian menggantikannya dengan bahasa Thai.

2.5 Pendidikan Islam di Filipina
 

    Asia Tenggara adalah sebutan untuk wilayah daratan Asia timur yang terdidi dari jazira Indo-Cina dan kepulauan yang dilingkupi oleh Negara Indonesia dan Filipina.

   Islam masuk ke Filipina sebelum penjajahan Spanyol menginjakkan kaki di tanah negri ini itu dibuktikan dengan laporan seorang pengembara Cina pada zaman Dinasti Yuan pada tahun 1280-1368

    Muslim di Filipina  biasanya dikenali sebagai masyarakat Moro. Mereka umumnya berdiam di Pulau Mindanao, Pulau Sulu,Palawan , Basilan dan pulau sekitarnya.

    Islam masuk ke Filipina tidak lama setelah Islam berkembang di Melayu , Islam masuk ke wilayah Filipina selatam, khususnya kepulauan sulu dan minandao pada 1380M yang dibawah oleh seorang tabib dan ulama arab bernama Karimul al Makhdum.

    Ini berarti kedatangan islam di Filipina jauh lebih awal dari pada kedatangan colonial Barat , khususnya bangsa spanyol yang masuk ke kawasan itu pada tahun 1566M .  

    Versi lain menyebutkan Islam dating kepualaun Filipina jauh sebelum kedatangan Villallobos seorang penjajah spanyol yang memasuki Filipina  pada tahun 1542.

BABIII

PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGGARA

3.1 Perkembangan Islam di Malaysia

         Dari beberapa data yang di temukan Malaysia merupakan daerah di kawasan asiaTeanggara yang berpenduduk dengan berbagai etnis dan agama.

        Perkembangan Islam di Malaysia dapat di tunjukkan bahwa kenyataannya bila dibandingkan dengan sejumlah Negara yang mempunyai penduduk muslim dan nonmuslim yang hamper seimbang , bahwa Malaysia sangat menekankan pada symbol-simbol yang digunakan dan berkaitan dengan lembaga dan pengamalan Islam.

       Selain itu pemerintahanyang dipimpin oleh Partai UMNO menerapkan banyak sekali aturan agama islam dalam rangka mendukung pelaksanaan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan kaum mslim.

       Hal ini disebabkan oleh factor sejarah perkembangan islam yang telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan perkembangan politik Melayu sejak masa kesultanan Malaka.

   3.2 Perkembangan Islam di Singapura

            Singapura merupakan salah satu  Negara terkecil di benua Asia Tenggara yang terdiri berbagai macam suku bangsa dan penganut berbagai macam agama. Penduduknya sekarang kira-kira mencapai 4.000.000 jiwa lebih hampir 77 persen warga Negara singapura adalah china dan minoritas adalah suku Melayu, yaitu sekitar 17 persen dari jumlah keseluruhan warga Negara Singapura. Sedangkan sisanya disusul oleh India, Pakistan, dan Arab

   Dalam perjalanan sejarahnya, Singapura pernah menjadi salah satu pusat Islam paling penting di Asia Tenggara, hal ini dilihat dari keunggulanya sebagai pintu masuk bagi para pedagang dari berbagai benua maupun Negara asing atau disebut dengan pusat perdagangan internasional. Selain sebagai pusat perdagangan, Negara ini sangat strategis bagi pusat informasi dan dakwah Islami atau Islamisasi kualitatif maupun kuantitatif, baik pada masa kesultanan malaka maupun sampai sekarang.

   Dalam perjalanan sejarahnya, dahulu Singapura mempunyai peranan penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Posisi stategis yang merupakan nilai lebih Singapura menjadikannya sebagai transit bagi perdagangan dari berbagai kawasan. Pada sisi lain, selain sebagai transit perdagangan letaknya yang strategis ini juga telah memungkinkannya menjadi pusat informasi dan komunikasi dakwah Islam .

   Singapura menjadi sebuah Negara Republik yang merdeka setelah melepaskan diri dari Malaysia pada tanggal 17 Agustus 1965. Saat ini, Singapura merupakan Negara paling maju diantara Negara-negara tetangganya di kawasan Asia Tenggara. Namun demikian, Islam relative tidak berkembang di Negara ini, baik bila dibandingkan dengan sejarah masa lalunya, maupun bila dibandingkan dengan perkembangan Islam di Negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara

    Pada tahap awal proses Islamisasi, Islam diidentikan dengan agamanya orang Melayu. Para ulama asal Yaman (Hadramaut) yang bernama Syed Abu Bakar Taha Alsaggof dalam mengembangkan Islam di Singapura sangat besar. Dialah dai dan penyebar Islam pertama era modern di negeri pulau itu dan membuka lembaga pendidikan Islam, yakni Madrasah Al-Juneid yamg masih eksis sampai saat ini.

   MUIS sebagai lembaga tertinggi pemerintah untuk Hal Ehwal Islam (setingkat kementerian agama di Indonesia), memang bertanggung jawab dan ikut mengelola langsung pengelolaan ZIS wakaf, sehingga dapat mengetahui secara pasti pelaksanaannya.

3.3  Problema Minoritas Muslim di Thailand dan Filipina

   Minoritas muslim yang hidupdan berkembang di Thailand menghadapi masalah yang sam dengan bangsa Moro di Filipina , problema yang dihadapi oleh dua kelompok muslim di luar Negara ini adalah problema kelompok minoritas .

   Masyarakat muslim menjadi kelompok minorotas yang hidup berdampingan dengan penguasa/pemerintahan nonmuslim,

   Persoalan integrasi merupakan persoalan paling mendasar bagi kedua kelompok minoritas di dunia termasuk tahiland dan Filipina , namun dari segi politik merupakan bagian dari bangsa Maunghtai,

   Kebijakan integrasi dan asimilasi pemerintah di dua Negara tersebut mendapat respon yang keras dari kelompok minoritas muslim di kedua Negara ini dan telah melahirkan konflik bersenjata antara kelompok minoritas dengan pemerintah sebagai penguasa.

DAFTAR PUSTAKA

Ambary,Hasan Mu’arif, 1998, Menemukan Peradaban: Arkeologi dan Islam di Indonesia, Puslit Arkenas, Jakarta.

Arza, Azyumandi, 1996, Islam in the Indonesian World, Mizan,Bandung.

Kartdojiro, Sartono,1999, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500_1900, dari Imperium Sampai Imperium, Gramedia pustaka utama: Jakarta.

Author : obbzs-web

Share this

Related Posts