A. BATASAN SOSIALISASI DAN SOSIALISASI POLITIK
Tatanan
adalah suatu yang mapan atau tidak berubah rubah secara mendasar memang tatanan
itu stabil dan tidak berubah Anselm Strauss menjelaskan bahwa setiap manusia
mempunyai suatu tatananyang disepakti bersama sebagai dasar nya tidak ada
tatanan yang permanen mutlak.
Menurut Soetandyo
secara jelas menyebutkan bahwa proses sosialisasi bisa dilakukan oleh
1.
Individu
yang memiliki wibawadan kekuasaan atas individu yang disosialisasikan
2.
Individu
yang punya kedudukan sedeajat atau kurang lebih sederajat dengan individu
ditengah disosialisasi
Komunikasi politik dalam proses sosialisai
politik dilakukan oleh individu yang mensosialisasikan dan individu disosisalisasi
komunnikatornya bisa macam macam, orang tua, guru kakak ataupun yang lainnya.
Proses sosialisasi poltiknya bisa
disengaja bisa pula tidak disngaja, saluran yang dipakai juga biasa macam macam
pula , komunikasi politik juga menggunakan symbol yang macam macam tergantung
kondisinya seperti bahasa perintah kial dan isyarat.
B. POLA SOSIALISASI
Kategori social brdasar pendapatan juga berpengaruh terhadap pengguna
media keluarga yang berpendapatan tinggicenderung akan menggunakan media semakin
banyak hal ini terjadi karena keluarga yang berpendidikan tinggi cenderung
membutuhkan informasi lebih banyak dan lebih bervariaasi dibangdingkan keluarga
miskin yang kurang pendidikan.
Tabloid menaruh perhatian yang lebih besar
dari pada permasalhan criminal cerita sensasi seks dan kehidupan rumah tangga
dibandingkan surat kabar semua kecendrungan media ini tentu saja memiliki
makna yang signifikan bagi masyarakat
yang menggunakannya atau sebaliknya karakteristik masyarakat berpengaruh
terhadap karakter media yang melayani mereka.
C PARTISIPASI POLITIK
Partisipasi politik diartikan sebagai
aktivitas warga Negara yang bertujuan untuk memengaruhi kebijakan politik ,
aktivitas warga Negara itu meliputi pemberian suara menandatangani petisi atau
demonstrasi penutupan jalan.
Partisipasi yang ada dlam suatu Negara
akan menetukan suatu kualitas demokratis Negara atau pemerintahan yang
adademokrasi tidak akan berfungsi tanpa aktivitas atau tindakan minimum yang
dilakukan warga Negara dalam [partisipasi politik.
Partisipasi berkambang tidak hanya dalam
bentuk opini public tetapi gerakan gerakan yang sosial baru yang dilakukan oleh
kelompok tertentu gerakan gerakan inilah yang kemudian juga yang dianggap
partisipasi politik pada tahun 1970an dan 1980 an.