Mitos Dalam Pandangan Islam.
Dalam Aqidah Islam,
sejatinya seorang muslim mampu menjadi hamba yang benar-benar bisa
menjaga kemurnian Aqidahnya pada Allah. Tidak mempersekutukanNya dalam
hal sekecil apapun, selain seorang muslim harus meyakini bahwa tidak ada
perkara yang terjadi di atas muka bumi ini tanpa kehendak Allah Ta'ala
semata.
Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surat al-Thagabun ayat 11:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Tidak ada suatu
musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan
barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk
kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surat al-Hadid ayat 22:
مَا
أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي
كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Tiada suatu
bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
Hal diatas, para ulama kerap menyebutnya sebagai khurafat, atau kita sering menyebutnya sebagai mitos. Bahayanya
perkara ini, selain bisa merusak keyakinan kita pada Allah Ta'ala bahwa
IA adalah satu-satunya Dzat yang mengatur semua urusan kita di dunia
dan akhirat, khurafat atau mitos ini akan bisa menjebak kita pada
kemusyrikan, besar dan kecilnya. Adapun
dampak mitos ini, kadang malah justru menjerumuskan pelakunya ke arah
kemusyrikan yang lebih besar lagi, seperti mendatangi dukun atau
paranormal agar mampu menolak kesialan yang ia yakini mislanya. Oleh
karenanya, mitos atau khurafata yang bertengangan dengan Aqidah kita
yang bersumber dari AlQuran dan Sunnah ini sekiranya patut kita hindari
demi kemurniaan Aqidah kita bersama.
Secara umum, selain
takhayyul yang kerap menjadi penyakit masyarakat, mitos atau khurafat
ini juga menyebabkan kemusykrikan bagi pelakunya ;
Kemusyrikan kecil ; seperi perkataan diatas, "Sis, jangan nyapu malam-malam, nanti suaminya brewokan lho!"
"Eh, akhi, jangan makan di depan pintu, nanti jomblonya kelamaan lho!"
Adapun mitos yang
menyebabkan musyrik besar adalah seperti keyakinan bahwa ada "penguasa"
lain di suatu kawasana atau tempat selain Allah Ta'ala.
"Waaah, kalau pantai selatan emang kekuasaannya Nyi Roro kidul bro!"
Demikian kiranya, agar kita ketahui bersama dan kita hindari perkataan perkataan yang berbau kemusyrikan kepada Allah.
اللهم إني أعوذبك من أن أشرك بك شيئاً أعلمه وأستغفرك لما لا أعلمه
Allahu A'lam Bishshowaab
Abi 'Ikrimah