Komunikasi
Politik Sebagai
Bidang
Studi Baru
Komunikasi politik sebagai studi atau ilmu
pengetahuan bukan hanya muncul pada masa kontemporer, tetapi peristiwa
komunikasi politik telah berlangsung pada masa perang DuniaI namun kejadian ini
baru dianggap sebagai komunikasi politik setelah tahun 1970.
A.
LATAR
BELAKANG DAN PERKEMBANGAN KOMUNIKASI POLITIK AMERIKA
Berdasarkan studi komunikasi politik sebagai ilmu mandiri
barulah pada awal dasawarsa 1950 an istilah komunikasi politik itu sendiri baru
pertama kali dikemukakan secara tegas dan bulat oleh Euleau, Eldersveld dan
Janowitz pada tahun 1956.
Ada tiga factor yang mendorong munculnya
studi komunikasi politik di Amerika:
Pertama, adanya
pengaruh propaganda perang yang terjadi pada paruh pertama abad ke 20.
Kehadiran TV dalam
kancah politik di Amerika Serikat itulah yang menjadi factor kedua yang
mendorong para sarjana meneliti dan menulis peran media masa dalam politik.
Adapun factor ketiga,
yang mempengaruhi usaha menjadikan komunikasi politik sebagai studi yang
mandiri adalah munculnya Behavioralisme, empirisme, positivism, dikalangan ilmu
social.
B.
BIDANG
KAJIAN KOMUNIKASI POLITIK
Komunikasi politik sebagai bidang kajian baru
pada mulanaya berasal dari beberapa studi, seperyi retorika, analisis
propaganda, studi tentang perubahan sikap studi tentang pendapat public studi
tentang perilaku pemilih, hungan pemerintah dengan media dan studi teknik
kampanye .
Sebagai studi baru komunikasi politik banyak
menjamin disiplin ilmu lain baik teori maupun metodologi,ilmu politik digunakan
dalam memahami system politik dan implikasinyapada sistim komunikasi .
Penyusunan
komnikasi politik juga merupakan sub bahasan yang dikemukakan Nimno dan
Sanders, bahasan ini meliputi komunikasi dan sosiologi politik, studi tentang
kampanye dan pemilu komunikasi massadigunakan untuk gerakan politik, pemerintah
dan media massa serta peranan dan hubungan politisi dan pers.
C.
METODE
STUDI KOMUNIKASI POLITIK
Komunikasi politik menggunakan beberapa metode
riset dan teknik dari berbagai bidang studi, kritismeretorika misalnya muncul
dari Speech Communication , analisis ini berasal dari studi propaganda, teknik
ejsperimental dari studi peubahan sikap dan metode survey dari studi pemberian
suara ( voting ).
Dalam
hal ini tampak bahwa berbagai kajian
studi lain telah memberikan yang penting terhadap perkembangan studi komunikasi politik, beberapa metode
yang dikemukakan dalam buku tersebut antara lain:
1.
Studi
Agregat
2.
Studi
Kritis ( cultural critism )
3.
Studi
Analisis Isi ( Content Analysis )
4.
Studi
Eksperimental
5.
Studi
Ex Post Facto
6.
Studi
Survei
D.
PENDEKATAN
KOMUNIKASI POLITIK
Komunikasi politik
merupakan bidang baru yang bersifat
interdisipliner yang berusaha memahami realitas
politik sebagai suatu proses komunikasi.Berikut ini kami kemukakan dua
diantaranya yang paling penting untuk dipahami.
1.
Pendekatan
Proses
2.
Pendekatan
Agenda Setting
E.
PENGERTIAN
KOMUNIKASI DAN POLITIK
Pengertian komunikasi belum
terdapat kesepakatan diantara para sarjana, bahkan hamper boleh dikatakan
antara sarjana satu dengan yang lainnya berbeda dalam memberikan defenisi.
Defenisi Shacters ini menetapkan komunikasi
sebagai unsure control social atau untuk mempengaruhi perilaku, keyakinan ,
sikap terhadap orang lain .
Menurut Barnlund dkatakan bahwa komunikasi
mempunyai sifat sifat:
1.
Dynamic
(
dinamis )
2.
Continous
(
sinambungan )
3.
Circulair
(
berputar )
4.
Unrepeatable
(
tidak dapat diulang )
5.
Irreversible
(
tidak dapat dibalik)
6.
Complex,
Komunikasi berlangsung dalam banyak konteks yang berlainan dan banyak tingkatan
intrapersonal, interpersonal, organisasional, dan cultural.
F.
PENGERTIAN
KOMUNIKASI POLITIK
Menggunakan komunikasi dalam menyampaikan rekomendasi terhadap
kebijaksanaan yang akan diterapkan, begitu pula para penguasa atau pemerintah
dalam menentukan public policy akan menganalisis terlebih dahulu sebgai
informasi yang berasal dari masyarakat.
Batasan komunikasi politik sangat ditentukan
oleh tujuan penyampaian pesan politik , yakni penerima berperilaku tertentu.
Batasan lain yang juga menekan aspek konsekuensi pada system politik dikemukakan
pula oleh Richard fagen ( 1966 ).
Masih
banyak batasan lain yang dikemukakan oleh para sarjana tetapi pada intinya
komunikasi politik dapat diartikan sebagai suatu aktivitas komunikasi yang
mempunyai konsekuensi atau akibat politik, actual, potensial, terhadap fungsi
system politik.
Mungkin dengan batasan ini komunikasi
politik mempunyai kajian objek yang sangat luas dan dapat overlaptingdengan
studi yang lain , namun hal ini demikian juga berarti makin memperkaya kajian
komunikasi politik.
KOMUNIKATOR
POLITIK DAN
KEPEMIMPINAN
POLITIK
A.
KOMUNIKATOR
POLITIK
Komunikator politik
dapat dikatogorikan dalam 3 tipologi yaitu:
1.
Politikus atau disingkat “Pols”
2.
Komunikator professional atau “ pross
3.
Aktivis atau disingkat “vois”
4.
Politikus
dapat dibedakan menjadi 2, yakni partisan dan ideology.
Partisan adalah mereka yang mengidentifikasi
diri sebagai wakil kelompok ia lebih danyak melindungi atau mendahulukan
kepentingan kelompok atau pribadi,
sedangakan Ideologi merupakan politikus yang berorientasi pada pengambilan
keputusan.
Adapun golongan ideology memengaruhi keadaan
dengan cara menetapkan tujuan yang berlawanan ayaw netral dalam argumentasi
yang baik sehingga orang lain akan menerima pendapat mereka, selanjutnya
Komunikasi politik lain adalah mereka yang tergolong sebagai komunikator
professional. Yang digolongkan sebagai
komunikator professional adalah mereka yang disebut sebagai promoter dan
jurnalis,
Promotot adalah orang yang dibayar untuk
mendahulukan kepentingan pelenggannya, sedangkan Jurnalis adalah mereka yang
bekerja di media massa atau organisasi berita, para jurnalis mempunyai pengaruh
yang besar tehadap konstelasi politik.
B.
JURU
BICARA ( SPOKES PERSON )
Juru
bicara kini banyak digunakan di organisasi politik pemerintahan mulai dari
kantor kepresidenan hingga kantor kementrian dinas serta badan atau biro
politik dan pemerintahan dunia, juru bicara sering disamakan degan petugas
humas padahal keduanya berbeda juru
bicara ditunjuk untuk menyampaikan pesan komunikasi atau menyaring pernyataan
presiden kepeada khalayak atau public dan media massa.
Juru bicara memang mempunyai kepentingan
untuk tidak hanya menjadi komunikator politik bagi presiden tetapi juru bicara
seringkali melakukan teknik teknik komunikasai politik yang deplomatis Mulai dari pemilihan kata pengalihan isi,
bias komuikasi, dan manipulasi fakta
yang terjadi.
C.
POLITICAL
SPIN DAN SPIN DOCTOR
Istilah spin
sendiri adalah kata pejorative yang digunakan untuk menjual pesan politik
tertentu atau khusus secarah canggih yang mana pesan
tersebut sangat biasa untuk mengamankan posisi dan kepentingan dari politisi
yang menbuat penyataan atau pesan tertentu itu.
Spin
adalah teknik me-manage atau mnegatur media untuk menghadirkan para jurnalis media
mendapatkan fakta pemberitaan yang objektif dan melakukan asesmen terhadap
informasi politik yang dimiliki pleh pemerintah atau presiden.
Biasanya orang yang menggunakan politicial
spin ini disebut dengan istilah spin doctor, spin doctor diperlukan dalam
pemerintahan sebagai tameng presiden sehingga presiden dianggap atau sealah
tidak akan pernah slah dalam membuat penyataan dan mengelabuhi public seakan
tidak terjadi hal yang serius.
Bicara tentang komunikasi politiktentu saja
peran spin doctor memang diperlukan namun yang lebih penting dari konteks
komunikator dalam komunikasi politik sebenarnya adalah pemimpin sendiri,
berikut ini akan dilihat bagaimana praktik kepemimpinan di Indonesia selama ini
D.
KEPEMIMPINAN
POLITIK DALAM KOMUNIKASI POLITIK DI INDONESI
Kepemimpinan merupakan
salah satu wacan penting yang selalu dibicarakan dalam kaitan dengan hamper
segala aspek kehidupa manusia, singkatnya selama masih ada kehidupan dan aktivitas manusia maka masalah
kepemimpinan akan selalu mengemuka.
Dari sinilah ilmu kepemimpinan berkembangyang
bersumber kepada ketersediaan sumber sumber akurasi dan informasi yang fakta
serta derajat urgensi kebutuhan suatu aspek dalam masyarakat, agar kepemimpinan
dan pengambilan keputusan menjadi efektif maka factor rasional dan seni
mengolaartikulasi kepentingan menjadi vital.
Simulasi sebab akibat suatu menjadi
keputusan menjadi suatu hal yang lumrah dan harus dilakukan untuk
mengantifikasi kemungkinan protes atau pengurangan dukungan dari fihak yang
mersa tidak diuntungkan atas pengambilan suatu keputusan.
PESAN
DALAM KOMUIKASI POLITIK:
SOUND
BITE, BAHASA DAN NONVERBAL
A. PESAN POLITIK DALAM KOMUNIKASI
POLITIK
Pesan dalam kegiatan komunikasi membawa
informasi yang disampaikan oleh komuniaktor, pesan dalam komuikasi politik digunkan
dalam praktik sejarahnya sebagi peluru untuk memengaruhi komunikan yang menjadi
sasaran dalam kegiatan komunikasi politik.
Menurut Arsitoteles ada tiga elemen dasar dalam
komunikator yang sebenarnya adalah:
1.
Yang disebut dengan communicative ideology
atau penyampaian nilai nilai atau ideology yang dismpaikan oleh komunikator
2.
Disebut dengan emotional quality
perasaan emosiaonal yang dimiliki oleh khalayak pada saat kolmunikasi terjadi
3.
Yang membawa pesan komunikasi bermakna adalah
core argument atau argumentasi
Pesan merupakan inti
dari komunikasi politik pesan bisa negative atau positive tergantung persepsi
yang muncul dari khalayak yang menerima dan memaknai pesan komunikasi yang
disampaikan
B.SOUND
BITE
Sound
Bite adalah satu garis kalimat yang diambil dari pidato yang panjang yang dapat
digunakan sebagai indikasi dari pesan yang lebih besar , Sound bite digunakan
dalam media untuk mendefinisikan pesan, argument, dan kebijakan.
Kata
bite digunakan oleh para jurnalis media elektronik ini untuk menghadapi tekanan
menyampaikan cerita meraka dalam waktu yang relative singkat jurnalistik televise dan radio hanya
memasukkan potongan wawancara yang dianggap penting yang dilakukan oleh
reporter karena waktu tanyang yang sangat pendek.
C BAHASA HIPERBOLA POLITISI
Politisi menggunakan
bahasa sebagai saran untuk menyampaikan dan mengekspresikan ide pikiran atau renca programnya, dalam kajian
komunikasi politik politisi dan bahasa menpunyai signifikansi yang intens
karena ketika menyampaikan pesan bukan hanya yang disampaikan melainkan lebih siapa
yang menyampaikannya.
Disinal pentingnya mendalami dan memilah
secara hati hai pengguna bahasa dalam politik
terlebih lagi dalam ranah politik Indonesia yang khas dalam berbicara
dan relative belum terbiasa berkomunikasi wawancara atas dasar fakta.
Besarnya tekanan masaa politik ini pada
gilirannya memaksa politisi untuk bersikap dan berprestasi sebagai master yang
menguasai apa saja, terlepas dari apakah itu masuk akal atau hanya sekedar
tinggal di awing awing.
Karena itulah bukan sesuatu yang kebetulan
kalau di Negara Negara berpemerintahan kepresidenan terdapat fungsi jabatan juru bicara
kepresidenan juru bicara ini bukan hanya bertugas menyampaikan kebijakan apa
saja yang telah dan akan dilaksanakan..
D PERAN
MEDIA MASSA
MEDIA massa bertugas menyosialisaikan
pentingnya penyelesaian politik melalui pembicaraan upaya penggalangan massa sudah harus disikapi
sebagai kegiatan yang tidak lagi excellence bukanlah merupakan ukuran
keberhasilan melainkan lebih merupakan pengendalan demokrasi melalui kekuatan
fisik.
Kemampuan media mengungkap komunikasi politik
verbal masyarakat berarti memberikan pula pemenuhan atas people right to know apa yang sebenarnya yang
terjadi sekaligus menjadi media sebagai wahana diskusi masyarakat.
Dengan
memperhatikan komunikasi verbal yang berupa pernyataan maka yang akan muncul
dipermukaan adalah technical public opinion berarti opini yang mempunyai
intensitas bobot pemikiran rasioanal kendati sedikit pendukungnya akan muncul
kepermukaan.
Pada
akhirnya kita pun makfum bahwa demokrasi memang indah sebagai impian namun
ibarat sebuah tanaman demokrasai memang membutuhkan tanah dan pupuk yang
cocok jika tidak ia akan tumbuh berbeda
dengan asalnya.
Bisa
tumbuh kerdil dan tidak berbuah namun juga bisa tumbuh liar dan pahit buahnya
atau merusak segalanya. Termasuk merusak wadah yang memberikan demokrasi itu
sendiri yaitu Negara kalau sudah demikian berarti terjadi apa yang di sebut
democracy again it self.
SOSIALISASI
POLITIK
DAN
PARTISIPASI POLITIK
A. BATASAN SOSIALISASI DAN SOSIALISASI
POLITIK
Tatanan adalah suatu
yang mapan atau tidak berubah rubah secara mendasar memang tatanan itu stabil
dan tidak berubah Anselm Strauss menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai
suatu tatananyang disepakti bersama sebagai dasar nya tidak ada tatanan yang
permanen mutlak.
Menurut Soetandyo
secara jelas menyebutkan bahwa proses sosialisasi bisa dilakukan oleh
1.
Individu yang memiliki wibawadan
kekuasaan atas individu yang disosialisasikan
2.
Individu yang punya kedudukan sedeajat
atau kurang lebih sederajat dengan individu ditengah disosialisasi
Komunikasi politik dalam proses sosialisai
politik dilakukan oleh individu yang mensosialisasikan dan individu
disosisalisasi komunnikatornya bisa macam macam, orang tua, guru kakak ataupun
yang lainnya.
Proses sosialisasi poltiknya bisa
disengaja bisa pula tidak disngaja, saluran yang dipakai juga biasa macam macam
pula , komunikasi politik juga menggunakan symbol yang macam macam tergantung
kondisinya seperti bahasa perintah kial dan isyarat.
B. POLA SOSIALISASI
Kategori social brdasar pendapatan juga
berpengaruh terhadap pengguna media keluarga yang berpendapatan tinggicenderung
akan menggunakan media semakin banyak hal ini terjadi karena keluarga yang
berpendidikan tinggi cenderung membutuhkan informasi lebih banyak dan lebih
bervariaasi dibangdingkan keluarga miskin yang kurang pendidikan.
Tabloid menaruh perhatian yang lebih besar
dari pada permasalhan criminal cerita sensasi seks dan kehidupan rumah tangga
dibandingkan surat kabar semua kecendrungan media ini tentu saja memiliki
makna yang signifikan bagi masyarakat yang
menggunakannya atau sebaliknya karakteristik masyarakat berpengaruh terhadap
karakter media yang melayani mereka.
C PARTISIPASI POLITIK
Partisipasi politik diartikan sebagai
aktivitas warga Negara yang bertujuan untuk memengaruhi kebijakan politik ,
aktivitas warga Negara itu meliputi pemberian suara menandatangani petisi atau
demonstrasi penutupan jalan.
Partisipasi yang ada dlam suatu Negara
akan menetukan suatu kualitas demokratis Negara atau pemerintahan yang
adademokrasi tidak akan berfungsi tanpa aktivitas atau tindakan minimum yang
dilakukan warga Negara dalam [partisipasi politik.
Partisipasi berkambang tidak hanya dalam
bentuk opini public tetapi gerakan gerakan yang sosial baru yang dilakukan oleh
kelompok tertentu gerakan gerakan inilah yang kemudian juga yang dianggap
partisipasi politik pada tahun 1970an dan 1980 an.
INFORMASI
DAN
DEMOKRASI
A. INFORMASI BUKAN FAKTOR PENENTU
DEMOKRASITISASI
Dalam teori komunikasi disebutkan bahwa
informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian dalam komunikasi maka
informasilah yang mengantarai adanya pernyataan pernyataan peserta komunikasi terhadap apa yang sedang
terjadi.
Informasi memang factor yang berpengaruh
tetapi bukan satu satunya yang menentukan masih terdapat factor lain yang tidak
kalah pentingnya seperti factor adanya power yang menghendaki perubahan
Dalam konteks informasi
tidak lain hanyalah bahan baku yang akan memunculkan harapan yang nantinya
menjelma menjdi opini public yang berusaha mewujudkan harapan itu selain itu
opini public juga berada pada konteks determinan pendukungnya yang dinamis.
MEDIA
MASSA DAN
PROSES
POLITIK
A. MEDIA MASSA DALAM KEHIDUPAN POLITIK
NEGARA
Peranan media massa
dalam berbagai aspek kehidupan social masyarakat modern semakin besar hal itu
tamapak pada usaha pengguna media massa untuk mempercepat proses perubahan
social di negar Negara berkembang.
Peranan komunikasi massa dalam kehidupan
social memang sangat luas tidak saja kampanye dalam rangka komunikasi politik
tetapi seluruh kehidupan manusia modern tidak terlepas dari media massa
terlepas dari itu penelitian mengenai
peranan dan efek komunikasi massa masih sangat menarik untuk dikajai karna ada
hal hal yang selalu berbeda dari suatu penelitian dengan penelitian yang lain
terutama jika kondisi dan waktunya berbeda.
Pengguna media massa untuk suatu kampanye
tampaknya sangat esensial dalam kehidupan
politik, di Amerika setiap ada pemilihan presiden media massa di seluruh
negri hamper selalu digunakan untuk kegiatan kampanye.
Kampanye melalui televise merupakan hal yang
sangat menarik disini tampak peranan kampanye melalui media massa sangat besar
atinya bagi seorang kandidat, Menurut Dennis McQuail suatu kampanye kemungkinan
berhasil jika ada kondisi tertentu yang mendukung kepada situasi audience,
pesan dan sumber.
KEKUASAAN
MEDIA
(
MEDIA POWER )
A. PERGESERAN PENGERTIAN POWER
Perkembangan teknologi komunikasi ,
globalisasi, dan komersialisasi telah memunculkan pergeseran media massa tumbuh tidak hanya jadi kekuatan
pengontrol penguasaan tetapi ytelah menjadi kekuatan politik, ekonomi, dan
budaya.
Media menjadikan insrtumen untuk
kepentingan mereka Chomsky dan Herman menggambarkan model propaganda kelompok
pemilik modal yang mampu untuk menetapkan premis premis wacana public menetukan
informasi apa yang boleh dikomsumsi public dan terus menerus mengolah pendapat
public melalui propaganda
.
B.
MEDIA
DAN MASYARAKAT
Peran media massa dalam kehidupan social
menurut bebagai teratur tidak diragukan lagi, walaupun kerap dipandang secara
berbeda namun tidak ada yang menyangkal atas peran yang signifikan dalam
masyarakat modern.
Ada enam prespektif dalam hal melihat peran
media:
1.
Melihat media massa sebagai window on
events and experience
2.
Media juga sering dianggap sebagai
mirror of events in society and the world, implying a faithful reflection yaitu
cermin berbagai peristiwa yang ada dimasyarakat dan dunia yan merefleks sikap
apa adanya
3.
Memandang media massa sebagai filter
yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak
4.
Media massa acap kali pula dipandang
sebagai guide penunjuk jalan yang menerjemahkan arah atas berbagai
ketidakpastian atau alternative yang beragam
5.
Melihat media massa sebagai forum untuk
mempersentasikan berbagai informasi dan ide ide kepada khalayak sehingga
memungkinkan terjadi tanggapan atau umpan balik
6.
Media sebagai interlocutor yang hanya
tidak sekedar temapat berlalau lalangnya informasi tetapi juga sebagai
partnerkomunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif
C. KETIKA MEDIA MASSA MEMILIKI POWER
Media penyiaran memiliki
kekhasan khususnya televise penyiaran menggunakan ranah public yaiutu frekuensi
yang jumlahnya terbatas , diera globalisasi liberal seperti sekarang ini media
penyiaran tidak cukup dipandang hanya sebagai kekuatan cicil society yang harus
dijamin kebebasannya.
Gejala ini sangat nyata terlihat pada model
pemberitaan ditelevisi swasta yang mengkhususkan pada berita secara kasat
mata media TV oleh pemiliknya dipakai
sebagai poloticial tool gerakan yang dipimpinnya.
Sementara media massa merupakan suatu
komponen penting untuk mengontrol pemerintah sebagai power disinalah media
diposisikan sebagai watch dog kekuasaan yang dijamin kebebasannya sebagai the
fourth estate of democracy untuk mewujudkan pemerintahan yang hati hati, cerdas
dan bijaksana.
HAKIKAT
KEBEBASAN PERS
DAN
PENGUATAN DEMOKRASI
A. HAKIKAT KEBEBASAN PERS
Secara konseptual kebebasan pers akan
memnculkan pemerintahan yang cerdas, bersih dan bijaksana , logikanya melalui
kebebasan pers masyarakat akan dapat mengetahui berbagai peristiwa termasuk
kinerja pemerintah sehingga muncul mekanisme control terhadap kekuasaan maupun
masyarakat sendiri.
Kebebasan pers pada dasarnya bertujuan
untuk meninggkatkan kualitas demokrasi dengan kebebasan pers media massa
memungkinkan untuk menyampaikan berbagai informasi sehingga memperkuat dan
mendukung warga Negara untuk berbeparan didalam demokrasi.
B. NASIONALISME DAN PROFESIONALISME
PERS
Tugas
utama pers adalah melakukan jurnalistik yaitu mencari, mengumpulkan, dan
menyampaikan berita dalam menjalankan tugasnya secara professional kewajiban
pertama jurnalisme adalah kepada kebenaran loyalitas pada public berintisari
disiplin verifikasi menjaga indenpendensi dari sumber berita berlaku sebagai
pemantau kekuasaan menyediakan forum public untuk kritik dan dukungan dari
warga.
Kalau hakikat jurnalisme itu seperti diatas
lalu bagaimana dengan konsep nasionalisme..?
Yaitu mendahulukan
kepentingan bangsa dan bernegara, karena dengan profesionalisme jurnlistik akan
mendorong tebentuknya pemerintahan yang bersih cerdas dan bijaksana jurnalisme
yang professional juga akan membentuk masyarakat cerdas independen mampu mampu
menjalankan hak dan kewajibannya sebagai Negara yang signifikan.
POLITIK
DAN BUDAYA POPULER
A. BUDAYA POPULER
Budaya popular adalah seperangkat ide,
perspektif, sikap, gambaran, dan fenomena lain, yang menurut consensus umum
berada dalam lingkaran dari budaya yang ada, budaya popular sering kali
dianggap sebagai budaya pada umumnya yang mempunya selera rendah para
penikmatnya.
Budaya popular sering juga dikaitkan dengan
istilah budaya massa yang diproduksi secara missal dan konsumsi secara missal
juga degan kata lain budaya popular adalah produk budaya yang bersufat
pabrikanyang ada diman mana dan tidak memerlukan usaha untuk mengkonsumsinya.
Dalam perkembangannya politik masuk kedalam
ranah budaya popular karena pengaruh produkdsi media yang lebih mengarah kepada
komodofikasinya budaya popular untuk menaikan rating dan mendapatkan iklan
akhirnya politik tidak dianggap sebagai hal yang serius tapi tontonan politik
yang memghibur dan tidak serius diperhatikan.
EKONOMI
POLITIK MEDIA
DAN
KEPEMILIKAN MEDIA
A. HAKIKAT EKONOMI POLITIK MEDIA
Sistem media mempunyai korelasi terhadap
system social politik yang berlaku di Negara dimana media beroperasi kendali
politik dan ekonomi selalu menjadi factor yang signifikan yang berpengaruh
terhadap operasi media.
Seperti yang dikatakan oleh Graham Murdoch
bahwa televise yang dioperasikan oleh lembaga suasta sebenarnya menggunakan
penenton sebagai komoditas untuk dijual kepada pemasar, oleh karena itulah
televise berlomba lomba untuk membuat program acara semenarik mungkin untuk
menarik sebanyak mungkin penonton.
B. EKONOMI POLITIK MEDIA
Studi
ekonomi politik media adalah kajian yang memfokuskan perhatiannya pada penyebab
dan konsekuensi ekonomi dan konsekuensi ekonomi keuangan dan politiik terhadap
budaya Ekonomi politik media sebenarnya adalah pertarungan bagaimana aspek
aspek ekonomik dan politik telah memengaruhi produksi dan reproduksi budaya
sebagai komoditas media massa.
Ada tiga pandangan kritis menurut pemahaman
yaiutu
1.
Teori kritis menghindari pandangan
determinisme ekonomi dan marxisme
2.
Pandangan frankfrut school ini menolak
bahwa pengetahuan bisa sehingga praktiknya dalam masyarakat secara sadar
meliahat kondisi social dan praktik praktiknya di masyarakatterutama terhadap
distibusi pendapatan dan kekayaan
C. Pandangan
kritis juga melihat bahwa budaya adalah kunci untuk memahami hubungan kekuasaan
terutama yang tergambar dalam media massa sehingga pandangan kritis inilah yang
awal mulanya memperkenalkan pendekatan critical media studies
KEPEMILIKAN MEDIA ( MEDIA OWNERSHIP
)
Kepemilikan
media ternyata berpengaruh terhadap cara media mengungkap isu, ekonomi politik
media menjadi isu yang serius di Indonesia selama ini konglomerasi media yang
dimiliki oleh segelintir orang mulai menggurita hingga kemedia local.
Kuatnya kepemilikan media di tanah air pada
akhirnya mengancam demokrasi system politik Indonesia banyak kasus dan contoh
telah membuktikan bahwa kepentingan dan idiologi pemilik sedikit banyak
berpengaruh tergadap cara media mengupas fenomena dan realitas social politik
yang terjadi.
KOMUNIKASI
POLITIK
DAN
GENDER
A. KONDISI PEREMPUAN DALAM DUNIA POLITIK
Partisipasi politik perempuan tidak saj
dilakukan dengan memberikan suara tetapi juga dilakukan dengan cara perempuan
mencalonkan dirinya dalam kencah politikselama ini jumlah keterlibatan
perempuan di dunia politik memang menunjukkan progres yang menggembirakan.
Tetapi kondisinya tidak menunjukkan perubahan
yang signifikan terlebihi media massa tidak menunjukkan dukungannya melalui
teknik liputan dan framing atau kerangka mengupas perempuan dalam diskursus
politik
B. BUDAYA POLITIK BAGI KAUM PEREMPUAN
Budaya politik terhadap eksitensi
merempuan di ranah politik selama ini belum memberikan diskursus yang positif
ini karena posisi dan tradisional perempuan di ranah domestic lebih mengedepan
dibandingkan kedudukan dan posisi perempuan di ranah public apalagi di bidang
politik.
Banyak studi yang menunjukkan bahwa
perempuan dalam arena politik sering kali harus berjuang untuk menerima liputan
media dan legimitasi public dan media , media massa dianggap sering
menggambarkan politisi perempuan mempunyai masalah isu isu domestic berkaitan
dengan perilaku anak dan suaminya.
Kandidat politisi dan pemimpin perempuan
mengalami media abuse dengan cara dideskripsikan dan direndahkan oleh media dengan
menggunakan gender specific terms , perempuan yang maju di ranah politik juga
sering dijadikan subjek perbedaan gender negative .
C. KOMUNIKASI POLTIK PEREMPUAN
Potensi perempuan dalam komunikasi politik
perlu digarap dalam banyak kasus perempuan sendiri tidak hanya tidak mampu
mengomunikasikan identitas dirinya sebagai perempuan tetapi juga
mengomunikasikan agenda agenda dan visi politiknya.
Perempuan sendiri masih enggan bersahabat
dengan media perempuan harus berani tampil dan menunjukkan dirinya di media
massa tidak banyak perempuan yang tidak sadar perlunya memasarkan citra dirinya
di media massa.
Selama ini khalayak perempuan hanya
menjadi penenton politik, sehingga keterlibatan aktif suara mereka tidak mampu
di raih keterlibatan perempuan dalam hal jumlah atau kuantitas saja yang
diperjuangkan.
ETIKA
MEDIA PERAN MEDIA
DALAM
PILKADA INDONESIA
A. PERAN MEDIA DALAM PILKADA
Ada tiga fungsi utama media massa yang
melekat dalam pekerjaan mereka yaitu memberikan informasi, memberikan
pendidikan dan menghibur masyarakat melalui informasi media dapat membantu
khalayaknya untuk membentuk pendapat tentang berbagai persoalan.
Media menuntuk lembaga media untuk bisa
bersikapnetral terhadap individu yang diliputnya media diharapkan menjadi
penetral dari segala konflik kepentingan yang ada di dalam dunia politik dalam
konteks pemilihan umum daerah media juga harus melakukan fungsi itu.
Mengontrol dan menjadi pengawas yang
konstruktif bagi public media mempunyai peran yang signifikan dalam pemelihan
umum di negeri ini oleh karenanya media di harapkan mampu menjadi control yang
efektif tidak malah menjadi pemain ketiga dan sterusnya dalam konflik konflik
kepentingan politik.
B. IRONI KONDISI IDEAL VERSUS
KEENYATAAN
Berikut ini beberapa
poin yang harus diperhatikan dan dipersiapkan kalangan media untuk melakukan
civic education sekaligus watching to the politicial process selama pilkada:
1.
Idealnya wartawan mempelajari seluruh
ketentuan pilkada agar media massa ikut melakukan pendidikan politik dan
pengawasan ironinya hingga sekarang masih banyak wartawan dan media yang tidak
paham ketentuan dan aturan pilkada
2.
Idealnya media mempelajari cara cara
penyimpangan yang mungkin terjadi selama masa kampanye saat pencoblosan maupun
perhitungan suara sehingga media dapat mengawasinya
3.
Idealnya media senantiasa menjaga
kredibilitas liputannya dengan berpedoman pada independensi, akurasi dan
fairness
4.
Media hendaknya membuat atural internal
untuk menjaga kredibilitas pribadi wartawan
5.
Media idealnya menyusun standar atau
pedoman dalam melakukan liputan politik untuk semua tahapan pilkada
6.
Media massa idealnya berperan menjadi
megaphone untuk public
7.
Media idealnya selalu memberikan
kesempatan yang sama pada semua peserta pilkada atau calon kepala daerah baik
dari partai besar maupun dari partai kecil
8.
Media harus concern terhadap pendidikan
politik
9.
Media massa sebaiknya berusaha
memperdalam materi kampanye dan janji calon kepala daerah
10.
Media hendaknya hingga pascapilkada
konisten mempertahankan sikap objektif dan netral
11.
Untuk menjaga akurasi berita kecepatan
bukan merupakan ukuran utama
12.
Jika dalam pilkada ada konflik diantara
kekuatan politik maka wartawan harus belajar dan memahami konflik yang akan
diliput.
PERANG,
JURNALISME DAN
KOMUNIKASI
POLITIK
A. PERANG, MEDIA DAN KONSTRUKTIF
MEMORI KOLEKTIF
Media berperan penting
dalam konteks perang praktik jurnalisme diharapkan mampu untuk menjelaskan
fakta yang benar tentang perang tersebut dari pada pemicu konflik yang lain di
dalam perang yang ada media sendiri seolah menjadi memori yang membuat semua
orang benci terhadap perang atau bahkan sebaliknya menjadi balas dendam dengan
kekejaman perang dan aksi trorisme.
Hal ini pada akhirnya membuat media dalam
posisi yang tidak menguntungkan bagi public, perang yang terjadi dimuka bumi
ini juga telah berpengaruh terhadap transformasi organisasi social Negara
bangsa.
Strategi komunikasi politik yang dilakukan
Amerika dikursus isu yang berkembang dari koalisi Amerika tentang serbuan Iraq
ini cenderung dibingkai dalam kerangka perang melawan terorisme, memori
nasional Amerika merupakan penciptaan atau pembangunan memori kolektif atas
terorisme itu sendiri.
KOMUNIKASI
POLITIK INTERNASIONAL
DAN
SISTEM INFORMASI NEGARA” DI DUNIA
A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
KOMUNIKASI DAN GLOBALISASI
Perkembangan teknologi telah mengubah dunia
, dahulu tidak ada prang yang membanyangkan dunia yang begitu luas ini akan
menjadi desa globalisasi, semakin nyata perkembangan teknologi komunikasi
secara signifikan berimbas ke berbagai sector salah satunya dunia perdagangan.
B. RUMOR DAN INFORMASI DALAM KONTEKS
KOMUNIKASI INTERNASIONAL
Munculnya
rumorbaik itu yang berkaitan dengan kondisi politik ekonomi maupun persoalan
social tidak hanya muncul dan berpengaruh terhadap perdagangan uang tetapi juga
berbagai aspek lain Rumor tentang sebuah penyakit menular di Bali serta
memunculkan larangan traveling ke Indonesia oleh pemerintahan japang pada
warganya.
Bentuk rumor internasional ini banyak
terjadi dalam aktivitas money trading bisnis pariwisata maupun dalam percaturan
politik termasuk di tingkat internasional rumor biasanya berkembang karena
kebutuhan yang tinggi terhadap informasi namun tidak semuanya tersedia.
C. SISTEM PELAYANAN INFORMASI DI
AMERIKA SERIKAT
Untuk memperlancar
persoalan komunikasi bagian public affairs dan press officer pemerintahan
Amerika menyediakan beberpa sarana informasi untuk semua pihak baik
pemerintahan dan para pejabat maupun wartawan cetak elektronik dan masyarakat
secara langsung. Beberapa sarana komunikasi yang disediakan itu antara lain:
1.
Siaran pers yang dibuat layaknya artikel
berita dan tak jarang dipakai sebagai teks berita oleh beberapa penerbitan
2.
Pemberia kepada media berupa judul acar
acra mendatang sehingga media dapat menentukan sendiri acara mana yang akan diliput
3.
Lembaran fakta atau latar belakang
4.
Gambar( visual) seperti poto, grafik,
diagram dan peta
5.
Biografi yang biasanya diberikan
bersamaan dengan system pers
6.
Daftar nama pakaryang akan memperkuat
pesan kalau mereka di wawancarai
7.
Kliping merupakan kumpulan kumpulan
berita
8.
Daftar petanyaan
9.
Paket untuk pers atau media kit
10.
Pitch letter
11.
Teknologi satelit
12.
Aktualita radio
13.
Jalut telepon terpisah yang bisa digunakan
untuk merekam jadwal harian pejabat sebagi refrensi media
14.
Konfrensi pers
15.
Wawancara adalah kesempatan bagi para
pejabat untuk bicara paka wartawan biasanya satu per satu untuk menyampaikan
ide mereka secara lebih mendalam ketimbang saat konfrensi pers
16.
Rapat dengan redaksi
17.
Rapat off the record
18.
Pidato
19.
Tur media
20.
Feature
21.
Internet adalah sarana untuk berkomunikasi
langsung dengan public tanpa melalui media massa
22.
Email
23.
Kesempatan foto adalah pejabat diambil
fotonya bersama orang lain dalam acara tertentu
Adapun negara negara
lain yang mempunyai system pelayanan informasi ialah
1. Inggris
2. Australia
3. Jepang
4. China
HUMAS PEMERINTAHAN DI
ERA DEMOKRASI
Reformasi yang terjadi
di Indonesia juga telah mendorong bukan saj keadaan seperti di atas maupun
memunculkan pula berbagai tuntutan public atas desakan perlunya demokratisasi
di berbagai sector serta keterbukaan informasi dan komunikasi.
Pada kondisi seperti ini peran humas
pemerintahan Indonesia dalam melakukan komunikasi yang efektif menjadi
persoalan yang tidak mudah , humas sering dianggap tidak becus oleh pimpinan
mereka karena tidak mampu mngatur proses komunikasi terutama denganmedia massa.
Sebagaimana oleh kalangan media sebagai
penghalangan komunikasi yang sebenarnya akibatnya petugas humas berada pada
posisi yangserba salah si satu sisi ditekan dari ats di lain sisi digoyang dari
bawah.