PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI INDONESIA



PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI INDONESIA


    1. PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
Pengertian Sistem Ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengatur sumber dayanya baik kepada individu atau organisasi yang ada di negara tersebut.Secara garis besar kita mengenal empat sistem ekonomi yang didasarkan pada situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah:
a. Sistem ekonomi tradisional
b. Sistem ekonomi terpusat
c. Sistem ekonomi pasar
d. Sistem ekonomi Campuran 

      A. Sistem Ekonomi Tradisional
 
     Sistem ekonomi yang  diterapkan  turun-temurun dengan  mengunakan tenaga kerja dan alam. Masih terikat tradisi, adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang ada. Masyarakat mempunyai hak penuh mengatur perekonomian di daerahnya sendiri.

     B. Sistem Ekonomi Terpusat
     Sistem ini di mana dominasi pengendalian perekonomian dijalankan oleh pemerintah. 

     C. Sistem Ekonomi Pasar
     Sistem ekonomi di mana seluruh sistem perekonomiannya di dasarkan pada mekanisme pasar.

     D. Sistem Ekonomi Campuran.
     Penggabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat. Pihak swasta dan pemerintah salaing berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. 

      2. EKONOMI PANCASILA

   Sistem ekonomi  yang didasarkan pancasila. Istilah Ekonomi Pancasila baru muncul pada tahun 1967. Pada esensinya, Ekonomi Pancasila adalah suatu konsep kebijaksanaan ekonomi, setelah mengalami pergerakan seperti bandul jam dari kiri ke kanan, hingga mencapai titik keseimbangan. Ke kanan artinya bebas mengikuti aturan pasar, sedangkan ke kiri artinya mengalami intervensi negara  dalam bentuk perencanaan terpusat. Secara sederhana, Ekonomi Pancasila dapat disebut sebagai sebuah sistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau "ekonomi pasar terkendali".

    3. LANDASAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

   Artinya sitem ekonomi itu berorientasi kepada pancasila
       Ketuhanan Yang Maha Esa (Adanya moral agama,bukan materialisme)
       Kemanusiaan Yang Adil & Beradab (Tanpa ada eksploitasi)
       Persatuan Indonesia (Adanya kebersamaan,kekeluargaan dan Nasionalisme)
       Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan ( mementingkan hajat hidup orang banyak)
       Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Adanya kesetaraan)
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia. Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.
    Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.

    4. POKOK PEMIKIRAN BUNG HATTA

Pemikiran beliau sangat mengepankan kepentingan masyarakat tetapi hak dan martabat individu seorang harus tetap dilindungi dan dihargai,sehingga kepentingan dan kemakmuran rakyat harus lebih.Beliau berpendapat bahwa tujuan akhir dari sebuah perekonomian adalah tercapainya “efisiensi sosial” ,bagaimana rakyat bisa merasakan kemakmuran dan kesejahteraan dan bukanlah mengutamakan pembangunan fisik serta pertumbuhan ekonomi semata.
 Bung Hatta berpendapat sistem perdagangan Indonesia dan pengelolaannya haruslah dijalankan oleh rakyat Indonesia atas dasar kekeluargaan. Yaitu dengan pembentukkan koperasi. “Koperasi merupakan suasana yang mengutamakan kerjasama dalam suasana kekeluargaan setiap anggotanya yang bebas dari penindasan dan paksaan.
Setiap anggota memiliki tanggungjawab bersama untuk menjamin kemajuan bersama setiap anggotanya dengan menolak pertentangan dan persaingan didalam bidang yang sama” Bung Hatta didalam catatannya “Daulat Rakyat” tahun 1931 ,”Bagi kita,rakyat itu yang utama,rakyat umum,yang mempunyai kedaulatan,kekuasaan.Karena rakyat itu jantung Hati Bangsa.Dan rakyat itulah yang menjadi ukuran tinggi rendahnya derajat kita.Dengan rakyat itu kita akan naik dan dengan rakyat itu kita akan turun.Hidup matinya Indonesia Merdeka semuanya itu tergantung pada semangat rakyat.Penganjur-penganjur dan golongan kaum terpelajar baru ada berarti kalau dibelakangnya ada rakyat yang sadar dan insyaf akan kedaulatan dirinya”.

    5. Tujuan Sistem Ekonomi Indonesia

Tujuan suatu sistem Ekonomi sendiri yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam suatu negara, sedangkan unsur-unsurnya  mencakup faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Untuk menyalurkan atau mengalokasikan seluruh kekayaan atau seluruh sumber daya milik negara yang ada kepada seluruh rakyat indonesia secara adil dan merata. Meski pada kenyataanya tujuan tersebut masih belum direalisasikan dengan baik.

   6. STRUKTUR EKONOMI YANG MEMPENGARUHI EKONOMI INDONESIA 

Struktur Ekonomi Yang Mempengaruhi Sistem Ekonomi Indonesia berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris (agricultural), industri (industrial), niaga (commercial) hal ini tergantung pada sector apa/mana yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkuatan.
 Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasawarsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional
Ada dua teori utama yang umum digunakan dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi:
1.Teori Arthur Lewis tentang teori migrasi yang pada dasarnya membahas proses pembangunan ekonomi yang terjadi di daerah pedesaan dan daerah perkotaan.
2.Teori Hoilis Chenery tentang teori transportasi struktural.
Karana perekonomiannya masih bersifat tradisional dan sub sistem, dan pertumbuhan penduduk yang tinggi maka terjadi kelebihan supplay tenaga kerja.
Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonom Indonesia, secara umum adalah :
1.Faktor produksi
2.Faktor investasi
3.Faktor perdagangan luar negeri dan neraca  
    pembayaran
4.Faktor kebijakan moneter dan inflasi
5.Faktor keuangan negara
Perkembangan sistem perekonomian indonesia sejak republik indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga perkembangannya dalam Dekade pembangunan saat ini tidak sedikit mendapat tantangan baik yang brersumber dari luar negri maupun dari dalam  negri terutama pada saat pemerintah inonesia dikuasai oleh aliran komunisme di tahun lima puluhan yang telah  mengubah sistem perekonomian indonesia dari sistem perekonomian demokrasi ekonomi sebagaimana tercermin dalam  pasal 33 undang-undang 1945  ke arah sistem  perekonomian Etatisme ala rusia.
Bagaimanakah akibat yang dirasakan dalam perkembamngan ekonomi di indonesia?
Indonesia menunjukan bahwa pada masa pemerintahan orde lama , regim yang berkuasa menerapkan sistem ekonomi tertutup dan lebih mengutamakan militer dari pada kekuatan ekonomi serta kesatuan dan stabilitas nasional ini semua menyebabkan ekonomi nasional pada masa itu mengalami stagnasi dan sebagai akibat selanjutnya dari proses pembangunan ekonomi di tanah air pada masa Orde Lama dan perkembangan pada masa Orde Baru.

    7. Perekonomian Indonesia Pada Masa Penjajahan
1.Masa Pendudukan Belanda
Pada masa penjajahan indonesia menerapkan sistem perekonomian monopolis.dimana setiap kegiatan perekonomian dijalankan desuai penguasa perdaganngan Indonesia saat itu. VOC adalah lembaga yang menguasai perdagangan Indonesia saat itu. Pada masa VOC berkuasa mereka nerap kan peraturan dan strategi agar mereka tetep menguasai perekonomian Indonesia.
Pada tahun 1795, VOC bubar karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :
a.Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar, terutama perang Diponegoro.
b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar.
c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri.
d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit.

   2.Masa Pendudukan Inggris
Inggris menerapkan Landrent (pajak tanah). dengan landrent, maka penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang diimpor dari India. Inilah imperialisme modern yang menjadikan tanah jajahan tidak sekedar untuk dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari negara penjajah. 

    3. Masa Cultuurstelsel
Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif Van Den Bosch. Tujuannya adalah untuk memproduksi berbagai komoditi yang ada permintaannya di pasaran dunia. Sejak saat itu, diperintahkan pembudidayaan produk-produk selain kopi dan rempah-rempah, yaitu gula, nila, tembakau, teh, kina, karet, kelapa sawit, dll. Sistem ini jelas menekan penduduk pribumi, tapi amat menguntungkan bagi Belanda, apalagi dipadukan dengan sistem konsinyasi (monopoli ekspor). Setelah penerapan kedua sistem ini, seluruh kerugian akibat perang dengan Napoleon di Belanda langsung tergantikan berkali lipat.
Sistem ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka memperkenalkan penggunaan uang pada masyarakat pribumi. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Cultuurstelstel melibatkan para bangsawan dalam pengumpulannya.

   4. Sistem Ekonomi Pintu Terbuka
Adanya dorongan dari kaum humanis belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi ke arah yang lebih baik, mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah kebijakan ekonominya. Dibuatlah peraturan-peraturan agraria yang baru, yang antara lain mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun, dan aturan tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak boleh.

    5.Masa pendudukan Jepang
Pemerintah militer Jepang menerapkan suatu kebijakan pengerahan sumber daya ekonomi mendukung gerak maju pasukan Jepang dalam perang Pasifik. Sebagai akibatnya, terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan rakyat merosot tajam, karena produksi bahan makanan untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama. Impor dan ekspor macet, sehingga terjadi kelangkaan tekstil yang sebelumnya didapat dengan jalan impor.
Seperti ini lah sistem sosialis ala bala tentara Dai Nippon. Segala hal diatur oleh pusat guna mencapai kesejahteraan bersama yang diharapkan akan tercapai seusai memenangkan perang Pasifik. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »